Depok - BPSDM Hukum dan HAM menggelar kajian pembelajaran Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad S.A.W, mengangkat tema "Amanah Kerasulan dalam perspektif kehidupan (kepribadian) ASN BPSDM Hukum dan HAM”, Senin (4/3) di Auditorium Lt. 1 BPSDM Hukum dan HAM
Kegiatan tersebut dihadiri secara langsung oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Jajaran Pimti Pratama, Pegawai, Taruna, PPNPN dan Ustadz Wijayanto selaku penceramah, diikuti secara virtual tiga Balai Diklat Hukum dan HAM dan Kampus Politeknik Tangerang.
Kegiatan pengajian ini diawali dengan pembacaan Ayat Suci' Al Qur'an dan Saritilawah oleh Taruna/Taruni Poltekip.
Dalam kesempatan ini, Sekretaris BPSDM Hukum dan HAM, M.Hilal menyampaikan laporan acara, Hilal mengatakan kegiatan ini titik awal untuk pembinaan mental pegawai.
"Hari ini merupakan sebuah momentum besar adanya perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dalam sebuah perjalan Isra' Mi'raj. Tentunya mengikat kita pada kebesaran makna dari perjalan Isra' Mi'raj serta menjadikan amanah bagi umat Islam sehingga kewajiban kita melaksanakan sholat,"ucapnya.
Dilanjutkan sambutan dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Iwan Kurniawan menyampaikan kajian ini dalam rangka meneladani akhlakul karimah Rasulullah, karakteristik ini juga perlu mendapatkan sentuhan dari pak ustad.
“kegiatan ini bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai spiritual kepada para pegawai, sebagai bagian dari upaya memperkuat implementasi core values ASN BerAKHLAK dan Tata Nilai PASTI dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka” ungkapnya
Memasuki agenda utama, Ustadz Wijayanto menyampaikan tentang Isra dan Miraj yang berbicara sejauh mana keimanan umat Islam kepada Allah SWT karena jika tidak menggunakan iman akan sulit untuk mempercayai perjalanan Rasulullah SAW dalam Isra dan Miraj itu.
Isra dan Miraj Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dilanjutkan ke Langit ketujuh. Oleh karena itu, umat Islam harus meyakini bahwa jika kita menginginkan sesuatu hanya perlu meminta kepada Allah SWT dan jika Allah sudah berkehendak maka tidak ada satupun yang bisa menghalangi.
Ustadz Wijayanto melanjutkan peristiwa Isra dan Miraj merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW berupa perjalanan ke langit ketujuh yang terjadi dalam satu malam. Perjalanan ini ditandai sebagai tonggak penting dalam kalender Islam. Peristiwa Mi’raj ini yang nantinya memunculkan adanya perintah sholat wajib 5 waktu bagi umat Islam.
Oleh karena itu, sholat menjadi satu satunya perintah dari Allah SWT diberikan kepada Nabi muhammad dan umatnya yang tidak bisa diwakili. "Perintah sholat ini apabila kita maknai secara baik, Sholat itu Luar biasa,"ujarnya.
Ustadz Wijayanto menegaskan bahwa umat Islam yang menjalankan sholat dengan baik mempunyai beberapa sifat yakni disiplin, jujur, dan merasakan tenang dalam kehidupan sehari-hari.
